Pendapatan besar itu diperoleh peternak di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, itu setelah memelihara 10.000 puyuh di 4 kandang berukuran 15 m x 10 m sejak 1991. Dari jumlah itu, produktivitasnya 80% setiap hari. Artinya, ayah dua anak itu memanen 8.000 telur per hari. Dengan harga jual per butir Rp215 serta dipotong ongkos produksi sebesar Rp94.500/1.000 ekor/hari, Slamet menangguk laba bersih Rp775.000 per hari.
Slamet menuturkan selain di Cikembar, ia memiliki 2 kandang lain dengan populasi Coturnix coturnix lebih besar di lokasi berbeda. Dengan total populasi 60.000 ekor, itu artinya penghasilan Slamet hampir mencapai Rp32,5-juta per pekan.
Masih di Sukabumi, ada sinse Muhamad Yusuf yang ikut berkecimpung memelihara puyuh. Dengan populasi 5.000 ekor yang dipelihara di kandang bambu berukuran 7,5 m x 10 m, setiap hari pemilik Citra Insani Farm itu menjual 3.500 butir telur dengan harga jual Rp205/butir. “Beternak puyuh memberikan keuntungan lumayan,” ungkap Yusuf yang beromzet Rp700.000 per hari.
Selengkapnya...Telur burung puyuh adalah komoditas peternakan yang populer dimasyarakat. Selain harganya murah, telur puyuh juga mudah didapat dimana saja dibanyak tempat di Indonesia. Seperti halnya telur telur-an, telur puyuh juga tak boleh dianggap remeh kandungan nutrisinya. Bahkan, kandungan gizi telur puyuh lebih tinggi daripada gizi pada telur ayam. Dengan demikian, yang sebelumnya kurang minat dengan telur mungil ini, akan berubah pandangan setelah membaca artikel ini.
Asal tahu saja, di kawasan Eropa Barat dan Amerika Utara, telur puyuh adalah tergolong sebagai makanan mewah. Nah, lhoo…..
Telur puyuh yang mungil memiliki berat 10 gram hingga 12 gram, dan menyediakan banyak unsur yang dibutuhkan oleh tubuh kita agar menjadi sehat. Faktanya, Nilai gizi telur puyuh yang kecil ini ternyata tiga hingga empat kalinya jika dibandingkan dengan gizi telur ayam. Padahal, berat telur puyuh kira-kira setara dengan 5 kalilipat dari berat telur ayam(50 hingga 70 gram per butir).
Selengkapnya...![]() |
Telur burung puyuh |
Telur puyuh adalah telur burung puyuh yang kerap dijadikan bahan makanan di berbagai tradisi kuliner di dunia, termasuk di Asia, Eropa, dan Amerika.
Dalam masakan Jepang, telur puyuh dapat disajikan mentah atau masak sebagai bagian dari bahan tamago (telur) dalam sushi dan kerap ditemukan dalam masakan rantang bekal bento.
Di beberapa kawasan, telur puyuh dianggap biasa saja dan bukanlah hidangan eksotik. Di Kolombia, Ekuador dan Venezuela, telur puyuh rebus lazim dijadikan tambahan pada hot dog dan hamburger. Di Filipina, kwek-kwek adalah jajanan jalanan yang terbuat dari telur puyuh yang direbus, dilapisi tepung, dan kemudian ditusuk sate dan kemudian digoreng. Di Indonesia, kemasan kecil telur puyuh lazim dijajakan oleh pedagang asongan bersama kacang dan jajanan lain sebagai kudapan. Sementara telur puyuh yang dibumbui dan ditusuk sebagai sate lazim disajikan sebagai makanan pendamping untuk soto dan bubur ayam. Di Vietnam, sekantung telur puyuh rebus lazim ditawarkan sebagai teman minum. Di Korea Selatan, sekantung besar telur puyuh lazim dijual di pasar swalayan. Di Afrika Barat, seperti di Nigeria, suku timur (igbos) menyebut telur ini sebagai "Telur Ogazi" dan menjadi hidangan populer di kawasan ini, biasanya dijajakan sebagai jajanan kakilima.
Sumber: Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Selengkapnya...Kategori | |
---|---|
- | Buku(44) |
- | Gaya Hidup(18) |
- | Hiburan(177) |
- | Kesehatan(231) |
- | Makanan(27) |
- | Otomotif(25) |
- | Politik(6) |